Adinda, sejak aku mengenalmu, aku tak mampu memuji lagi
Apapun menjadi biasa dan wajar karena kecantikanmu
menjadikan apapun pucat
Aku seperti tak pernah menua, karena waktu membeku saat
engkau tersenyum, dan ombak menenang takut mengusik kemerduan sapamu kepadaku
Bagiku kesempurnaan tak cukup menggambarkan dirimu
Adinda, ku tahu kau tak mungkin bisa mengerti kedalaman
cintaku padamu, tapi cukuplah kau pandangi permukaannya saja pada wajahku yang
menghamba kepada kebahagiaanmu
Engkau cintaku, aku cintamu
Engkau hidupku, aku hidupmu
Kita satu dan tak terpisahkan
With Love,
Satria Ramdhani Kusmayadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar